Forum Lingkar Pena (FLP) Adalah Sebuah Wadah Komunitas Para Penulis. Di Sini Para Penulis Berkumpul, Saling Berbagi dan Menebar Semangat.

Sejarah Berdirinya FLP Wilayah Kalimantan Selatan


Keanggotaan FLP di Kalimantan Selatan (semula bernama FLP Banjarmasin) secara resmi terbentuk saat momen kedatangan Asma Nadia ke Banjarmasin dalam Peluncuran Buku “Ketika Duka Tersenyum” 17 Februari 2002 di Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PII). Saat itu Asma Nadia mencetuskan ide perekrutan anggota FLP di acara tersebut. Kebetulan panitia acara tersebut ada yang berteman dengan teman-teman Kak Nailiya Nikmah di FLP. Mereka tidak keberatan acara Peluncuran Buku Ketika Duka Tersenyum disisipi agenda perekrutan calon anggota FLP. 
13 Juli 2001 sesuai yang tertulis didisket, rumah Kak Nailiya Nikmah didatangi Mas Bahtiar HS. Beliau memberi satu disket berkaitan dengan FLP. beliau meminta Kak Nailiya Nikmah  mengaktifkan FLP di Kalsel, setidaknya Banjarmasin. Kak Nailiya Nikmah sempat beberapa kali mengadakan pertemuan dengan teman-teman untuk koordinasi dalam hal ini.
Dari sinilah kepengurusan FLP di Banjarmasin atau Kalsel yang lebih rapi terbentuk. Tahap berikutnya adalah Diklat FLP Banjarmasin. Karena Kak Nailiya Nikmah kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, beliau lebih mudah mencari pemateri Diklat di bidang Sastra. 
Juli 2002, FLP mengadakan Silaturrahmi Nasional (SilNas) I bertempat di Kuningan Jakarta. Kak Nailiya Nikmah bertekad akan mengirim utusan ke Jakarta. Setelah dirapatkan, diputuskan ada 4 orang yang berangkat. 2 laki-laki, yaitu Khairani dan Saiful; 2 perempuan, yaitu beliau sendiri dan Irva. Waktu itu tiket pesawat masih mahal. Dana hasil sebar proposal tidak terlalu banyak (terima kasih teman-teman yang rela bersusah payah mencari dana), mereka pun harus merogoh saku pribadi alias minta dengan orang tua secukupnya. Tidak mungkin bisa berangkat menggunakan pesawat terbang, demikian cerita Kak Nailiya Nikmah yang diceritakan kembali oleh Ustaz Khairani
Bertempat di Jalan Flamboyan III RT 42 No.2A (seterusnya menjadi alamat sekretariat FLP Kalimantan Selatan), terpilih sebagai Ketua yaitu Khairani, Sekretaris Yuliati Puspita Sari, Bendahara Heny Arisandi. Selain itu terdapat nama-nama lain sebagai pengurus beberapa divisi di antaranya Nailiya Nikmah, Nailiya Noor Azizah, Henny A, Siti Khadijah, Irva Sri Mulyati, Wahyu Fitriani, Heldy, Saiful Nazar, Rahmah Fitiah, Rahma Yanti, Supiah, Norlaili Nahrawati, Ratna, Sri Wahyu Nengsih, M. Nazli, dan Zain Arifudinnoor.
 Berbagai faktor kemudian membuat FLP Banjarmasin mati suri. Dalam masa kevakuman tersebut sempat terdengar kabar nama FLP dipakai oleh kelompok-kelompok lain namun tidak terdaftar di pusat. Sekitar 2007, FLP Banjarmasin bangkit kembali dengan pembenahan di sana-sini, salah satunya berubah nama menjadi FLP Wilayah Kalimantan Selatan dengan dua cabang di bawahnya, yaitu FLP Cabang Banjarbaru dan FLP Cabang Banjarmasin.
Di bawah kepemimpinan Nailiya Noor Azizah, FLP Wilayah Kalimantan Selatan merintis cabang baru, yaitu FLP Cabang Amuntai dan FLP Cabang Barabai. Tiap cabang pun berusaha mengadakan pembinaan terhadap anggotanya. Pembinaan terhadap anggota merupakan salah satu agenda wajib dalam alur kaderisasi FLP dan merupakan hak anggota. 
Dalam masa kepengurusan tersebut, 2 cabang baru terbentuk, yaitu FLP Cabang Amuntai dan FLP Cabang Barabai. Kami mengunjungi kota-kota tersebut dalam rangkaian acara FLP goes to School sekaligus pelantikan pengurus cabang. Dengan FLP Banjarmasin dan FLP Banjarbaru, maka total ada 4 Cabang FLP di lingkup Wilayah Kalimantan Selatan.
"Sebenarnya FLP Barabai ada sejak 2000an (persisnya ada pengumuman pembentukan FLP se Indonesia dari Mbak HTR di majalah Annida bareng Banjarmasin. Namun, dulu belum ada cabang.  Tetapi namanya koordinator FLP, di Banjarmasin Nailiya Nikmah dan di Barabai Meldy/Masrus, karena saat itu teknologi belum secanggih sekarang untuk berkomunikasi pasti sangat jarang. Sehingga masih jalan masing-masing. Akhirnya yang terpublish memang di Banjarmasin saja. Di Barabai terhenti sejak Meldy kuliah di kedokteran. Akhirnya sesuai cerita Nailiya itu, Barabai dan Amuntai berdiri 2012 ketika mereka roadshow ke hulu sungai. Bukti otentiknya ada di majalah Annida, tutur Ustaz Khairani".
Menurut Ustaz Khairani, susunan Ketua FLP Wilayah Kalsel dari tahun ke tahun yaitu
-2007-2009 : Khairani
-2009-2011 : Khairani 
-2011-2013 : Nailiya Noor Azizah (Muswil sederhana di sekretariat/rumah Nailiya bersaudara) 
-2013-2015 : Saprudi
-2015-2017 : Saprudi 
-2017-2019 : M Ery Zulfian (sampai 2020 ternyata baru muswil)
-Dan sejak 2020 hingga sekarang diketuai oleh Rindang Yuliani.
Menurut Ustaz Khairani, Forum Lingkar Pena Cabang Banjarbaru termasuk dalam FLP   Wilayah  Kalimantan Selatan yang didirikan pada tanggal 15 Juni 2003. Pendirinya adalah Nurul       Asmayani.
Adapun Ketua FLP Cabang Banjarbaru dari masa ke masa:
-Nurul Asmayani: 2003-2004
-Aisyah Suwantini: 2004-2005
-Diah Perdana: 2005-2007
-Trini Duhita Lestari: 2007-2009
-Saprudi: 2009-2011
-Muhammad Ery Zulfian: 2011-2013
Menurut Ustaz Khairani, 17 Februari 2002 diadakan rekrutmen besar-besaran untuk FLP Banjarmasin di momen itu. Barabai msh aktif 2002 ini. Berarti cabang FLP itu Bjm, baru Brb, baru Bjb
Namun, Barabai 'mati suri' (bisa dikonfirmasi dengan Masruswian) sejak 2002 atau 2003 itu sepertinya saat Banjarbaru berdiri s.d 2012 (9 tahunan vakum) baru Ustazah ⁨Nunuy menjadi ketua FLP Barabai.
-Muswil 2011 muswil sederhana terpilih Nailiya Noor Azizah periode 2011-2013
-Muswil 2013 dihadiri Ali Muakhir (terpilih Saprudi periode 2013-2015)
-Muswil 2015 dihadiri Maimon H (terpilih Saprudi periode 2015-2017)
-Muswil 2017 dihadiri Nurul Asmayani (terpilih Saprudi periode 2017-2019)
Sedangkan cerita Kak Nailiya Nikmah, ada Forum Kepenulisan (FK) yang dilaksanakan secara berkala dengan materi yang terencana. FK diadakan di masing-masing cabang. Kegiatan lain yang pernah dilaksanakan oleh FLP di Kalimantan Selatan adalah Jumpa Tokoh (mengundang penulis Kal-Sel maupun luar Kal-Sel ke pertemuan FLP); Silaturrahim Sastrawan (mengunjungi sastrawan Kalimantan Selatan di kediamannya); FLP Goes to School (program khusus untuk anak sekolah)Bedah Karya Anggota FLPFLP Kalsel Peduli Pendidikan (program untuk Guru)Penerbitan Buku karya anggota FLP; Buka Puasa Bersama; Arisan Antologi; Aneka Lomba dan Seminar Kepenulisan; Advokasi Karya Penulis FLP; Kunjungan ke Media; Up Grading Wilayah; Menghadiri Undangan Kesusastraan serta Koordinasi FLP se-Jaringan Wilayah Kalimantan (Kalsel, Kaltim, Kalbar, Kalteng).

Referensi:

1. https://flp.or.id/profil/
2. http://www.nailiyanikmah.com/2013/02/esai-naiflp-dalam-kesusastraan.html
3. Wawancara dengan Ustaz Khairani

Share:

Most Recent

3/recent/post-list

Popular Posts

Labels

Recent Posts

Kata Kata Bijak

  • Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
  • Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
  • Pramoedya Ananta Toer

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.