Forum Lingkar Pena (FLP) Adalah Sebuah Wadah Komunitas Para Penulis. Di Sini Para Penulis Berkumpul, Saling Berbagi dan Menebar Semangat.

Lima Rumus Mudah Memulai Tulisan

Lima Rumus Mudah Memulai Tulisan

Oleh Rahmah

Pernah merasa nggak kalo kita terlalu banyak berpikir untuk memulai sebuah tulisan? Ada banyak sekali gagasan yang meluncur bak air terjun yang meluncur deras atau sebaliknya kita merasa nggak ada yang ingin kita tuliskan. Sulit mengail gagasan atau memulai huruf pertama boleh jadi kita jarang mengisi amunisi dalam memori kita.

Ada banyak orang yang kepengen jadi penulis tapi faktanya rasa malas mendera kadarnya melebihi motivasi untuk menulis itu sendiri. Males baca emang bisa nulis? Bisa, tapi, suer deh, kalian bakalan ngerasain sesuatu yang berbeda antara seorang penulis yang rutin membaca sama yang enggak. Ada juga yang beranggapan bahwa mendengarkan podcast atau menonton film jauh lebih menginspirasi untuk memancing datangnya ide ketimbang baca buku. Nah, para podcaster atau para sineas itu tentunya punya referensi kan sebelum bikin siniar dan film. Kudu riset dulu. Mau gak mau mesti pantengin buku atau minimal eyang Google juga kan?

Jadi, rumus pertama supaya kita ringan mengayunkan pena adalah rajin baca buku dong. Terasa aneh rasanya ada orang yang mengaku sebagai penulis namun ngeluhin gak sempat baca buku walaupun cuma selembar per harinya. Padahal kalau mau ditimbang dan diukur, baca selembar itu sebentar banget. Lebih lama kita nongkrong di kamar mandi atau sibuk gak karuan pegang gawai sekian menit atau berjam-jam. Tul, nggak?

Rumus kedua, tulis sesuatu yang memang kalian kuasai. Kita suka dunia kesehatan, tentukan permasalahan yang mau kita bahas dan langsung eksekusi. Nulis bebas aja dulu. Kalau udah mau ngasih solusi, boleh deh cus meluncur nyari data dan fakta lewat berbagai sumber. Misalnya, tujuan kita nulis ramuan herbal untuk ngasih jalan keluar bagi remaja yang lagi jerawatan. Sok atuh, tulisa kita beneran bikin seneng bagi para pejuang jerawat yang emang lagi butuh solusi.

Rumus ketiga, nulis berdasarkan pengalaman nyata kalian. Tuliskan saja apa saja yang pernah kalian alami tanpa perlu memikirkan ejaan atau mengedit tulisan terlebih dahulu. Get it flow! Kita kesel habis difitnah temen, muntahin deh semua unek-unek kita sampai terasa plong. Nanti lanjutin lagi nyari infomasi boleh gak sih kita overthinking dan kaitin langsung sama pengalaman kita tadi. Dijamin deh ya, tulisan kita lebih bernyawa karena kita bener-bener nulis dari hati. Nulis dengan emosi itu membuat kita lebih lancar bertutur. Eh.. eh,, gak terasa tuh udah berlembar-lembar tuh nulisnya.

Rumus keempat, buatlah buku berisi bank ide agar kita mudah untuk mencari ide-ide yang sudah kita kumpulkan. Kita tinggal bawa buku ini kemanapun kita pergi sehingga ketika ada ide yang berkelindan di kepala kita bisa langsung eksekusi atau boleh juga merekamnya lewat perekam suara jika bukunya ketinggalan. Saat mandi atau beraktivitas suka ngerasa kan tiba-tiba ada gagasan yang bertandang tanpa diundang. Eh, saat kita beneran serius lagi mikir sang gagasan tadi malah nggak dateng-dateng. Dengan adanya buku ini, kita gak hanya nyatet ide. Di bagian halaman yang lain sediain juga halaman khusus nyatet dialog cerita yang menurut kita diksinya asyik atau informasi yang menurut kita bener-bener baru dari bacaan yang sedang kita baca. Dari sini kita bakalan dapetin pemantik untuk memulai sebuah tulisan versi kita sendiri. Asyik kan karena kita bakalan selalu punya stok untuk membuat tulisan baru.

 Rumus kelima, nyuri ide dari dari orang lain. Wah.. gimane ceritenye nih! Jadi gini ya Sob, kalo kita udah kebelet pengen nulis tapi otak masih buntu berarti saatnya nih ke luar rumah. Entah jalan-jalan atau ketemu temen. Bisa juga diskusi ama temen di komunitas. Dari ngobrol ngalur-ngidul tadi yakin deh ada insight yang akan kita temuin. Ini nih enaknya kalo kita punya temen yang satu frekuensi alias satu visi dan misi sama kita. Omongannya bakalan langsung nyambungkan? Haha hihi tapi tetep dapat ilmu. Relasi pertemanan kita lebih luas dan bisa berkolaborasi menghasilkan karya dengan lebih cepat. Cari temen yang serius untuk bikin buku bersama. Jika kita pikir kembali untuk menerbitkan buku solo tentunya perlu waktu beberapa lama sedangkan ketika kita mengikuti sebuah komunitas kepenulisan maka kita bisa segera menuntaskan membuat antologi sesuai dengan tema disepakati jika emang sudah ada perjanjian sebelumnya. 

Nah, gimana-gimana masih bingung mau mulai nulis? Semoga enggak ya. Kalau udah nyaman nulis emang suka lupa waktu. Jangan lupa berwudu sebelum nulis dan perbanyak berdoa semoga Allah memudahkan jalan kita berbagi kemanfaatan melalui pena. Untuk menjadi seorang penulis yang profesional dan andal memerlukan proses kreatif dan waktu yang tak sedikit. Gagal nulis hari ini bukan berarti gagal nulis besoknya lagi. Kecuali emang kita cuma punya niat sebesar biji jagung yang gampang tenggelam oleh lautan waktu. Yah, bakalan gak jadi-jadi deh tulisannya.

Saat menulis memang biasanya sering datang ide-ide lain yang kita rasa lebih menarik. Stop! Jangan mudah terpengaruh deh. Lanjutin gih tulisan kita tadi. Terkait ide baru yang tiba-tiba nongol itu kita catat dulu di buku bank ide. Tetap harus fokus nyelesein tulisan yang sedang kita garap sekarang. Jangan sampai kita tergoda sehingga tulisan yang sekarang ini tidak kelar-kelar bahkan mungkin akan tidak selesai di tengah jalan. Salam semangat dan tetep stay positive. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Oleh Rahmah

 

Share:

No comments:

Post a Comment

Most Recent

3/recent/post-list

Popular Posts

Labels

Recent Posts

Kata Kata Bijak

  • Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
  • Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
  • Pramoedya Ananta Toer

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.