Menentukan
Prioritas
[Rindang Yuliani]
Baru-baru
ini aku membuat daftar prioritas di buku agendaku. Sebelum membuat daftar
prioritas, aku membuat list berbagai hal apa saja yang menyibukkanku selama
ini. Akhir-akhir ini aku memang merasa overwhelmed karena overload pekerjaan. Oleh
karena itu aku memutuskan untuk membuat daftar apa saja yang selama ini aku
kerjakan dan yang diamanahkan kepadaku.
Ternyata
ada sekitar 18 hal yang selama ini menyibukkan kehidupanku. Mulai dari
keluarga, pekerjaan kantor, amanah dalam organisasi, pekerjaan online, kelas-kelas
menulis, dan sebagainya.
Poin-poin
tersebut kudapatkan dari grup WA yang kuikuti, sisanya di kehidupan nyata. Jika
ada grup WA yang di dalamnya aku sama sekali tidka berkontribusi dan grupnya
juga tidak terlalu penting bagi perkembangan pribadiku, aku lebih memilih untuk
left saja. Mengosongkan memori dan melegakan beban kehidupan.
Selanjutnya,
aku mengurutkan ke-18 hal tersebut dari yang paling penting sampai ke yang
paling tidak penting di bulan ini. Ya, hanya pada bulan ini karena kupikir
bulan depan aku bisa mengubah prioritasku (jika memungkinkan) sehingga hidupku
lebih bervariasi.
Hal-hal
yang tidak terlalu penting atau yang selalu menjadi bagian terbawah prioritas
akan masuk menjadi calon yang kudelete dari kehidupanku. Dengan catatan amanah
atau kewajibanku sudah selesai di sana. Sekali lagi, ini untuk melegakan
pikiran dan hidup yang semakin padat. Catatan untuk diriku sendiri, aku harus
bisa tegas berkata tidak jika datang tawaran (yang termasuk dalam bukan
prioritas) datang kepadaku. Biasanya aku sulit menolak tawaran. Jadi targetku
18 hal tersebut akan berkurang menjadi sekitar 15 buah saja atau kurang.
Next, aku
akan membuat rincian hal-hal apa saja yang harus aku kerjakan secara maksimal
dari 18 hal tersebut. Sub-poinnya. Jadi, setiap bulan bisa saja setiap
sub-poinnya berebda. Tergantung prioritasku bulan tersebut. Ngerti kan
maksudku? Untuk menjalani hidup yang baik, kita tentu saja harus maksimal
melakukan hal yang kita mampu dan yang kita mau.
Dengan
membuat daftar begini aku merasa hidupku lebih terarah. Aku tidak lagi
kelabakan, aku sudah tahu apa tujuanku.
Nah, aku
jadi ingat latar belakang lain aku membuat daftar prioritas seperti ini karena awalnya
aku sering merasa insecure. Setiap melihat pencapaian orang lain, aku insecure.
Kapan ya aku juga bisa begitu? Padahal aku tidak tahu usaha apa yang sudah
dilakukan oleh orang lain untuk mencapai hal tersebut.
Jadi
dengan menentukan prioritas begini aku sudah tidak terganggu lagi dengan
pencapaian orang lain. Hidupku lebih slow. Aku hidup dengan lebih lega dan
tidak menyalahkan diriku atas kecepatan hidupku. Aku tidak sedang berpacu
dengan orang lain. []
No comments:
Post a Comment